Definisi ASI Ekslusif
ASI Ekslusif adalah pemberian
ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan atau makanan lain
(WHO). Selain itu juga dengan perkataan lain pemberian susu formula, air
matang, air gula dan madu untuk bayi baru lahir tidak dibenarkan. Untuk
selanjutnya selain ASI, bayi diberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yg
teksturnya bertahap sampai usianya sekitar 2 tahun atau lebih.
ASI
lebih unggul daripada susu sapi atau bahan pengganti lainnya. Sayangnya
perilaku menyusui bayi sendiri dianggap sebagian orang suatu tingkah laku
tradisional, sehingga sedikit demi sedikit ditinggalkan. Hal tersebut
dipengaruhi oleh kemajuan di negara-negara industri yang memperkenalkan susu
buatan untuk bayi yang mempunyai manfaat sama dengan ASI, pemakaiannya lebih
praktis, dengan promosi pemasaran yang gencar. Selain itu pemberian ASI
bergantung pada perilaku kesehatan seseorang yang dipengaruhi oleh tingkat
umur, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan
serta karakteristik lingkungannya.
Tujuh
langkah keberhasilan ASI eksklusif
- Mempersiapkan payudara bila diperlukan
- Mempelajari ASI dan tatalaksana menyusui
- Menciptakan dukungan keluarga, teman dan lingkungan
- Memilih rumah sakit “sayang bayi
- Memilih tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI eksklusif
- Mendatangi fasilitas konsultasi laktasi untuk persiapan apabila ibu menemui kesulitan saat menyusui
- Menciptakan sikap yang positif tentang ASI dan menyusui
Manfaat ASI Ekslusif
Untuk
Bayi
- ASI mengandung protein yang spesifik untuk melindungi bayi dari alergi
- Secara alamiah, ASI memberikan kebutuhan yang sesuai dengan usia kelahiran bayi (seperti pada bayi prematur, ASDI memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibanding pada bayi yang cukup bulan)
- ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
- ASI sebagai zat antivirus dan bakteri
- Didalam ASI terkandung kolostrum. Kolostrum adalah istilah yang dipakai untuk menyatakanASI pertama yang diisap pleh bayi, kolostrum mengandung protein, mineral, aneka vitamin dan aneka zat antivirus dan anti bakteri yang terkandung dalam kolostrum
- ASI bebas kuman karena diberikan secara langsung
- Suhu ASI sesuai dengan kebutuhan bayi
- ASI lebih mudah dicerna dan diserap oleh usus bayi
- ASI mengandung banyak kadar selenium yang melindungi gigi dari kerusakan
- ASI akan melatih daya isap bayi dan membantuk otot pipi yang baik
Untuk Ibu
- Membantu mempercepat pengembalian rahim ke bentuk semula dan mengurangi pendarahan setelah kelahiran
- Mengurangi biaya pengeluaran karena ASI tidak perlu dibeli
- Mencegah kanker payudara (karena pada saat menyusui hormon esterogen mengalami penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon esterogen tetap tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker payudara karena tidak adanya keseimbangan hormon esterogen dan progesteron)
- Menyusui secara teratur akan menurunkan berat badan ibu secara bertahap
- Memberikan secara puas, bangga dan bahagia pada ibu yang berhasil menyusui bayinya
- Pemberian ASI secara eksklusif dapat sebagai kontrasepsi selama 6 bulan setelah kelahiran karena isapan bayi merangsang prolaktin yang menghambat terjadinya ovulasi/ pematangan telur sehingga menunda kesuburan atau menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga
- Memberi jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan berikutnya
- Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan zat besi sebanyak ketika mengalami menstruasi
Macam-macam
ASI
Ref : Laporan Promosi Kesehatan Puskesmas oleh dr. Rika Cahya Anggarani H :)) yg diambil dari berbagai sumber :P
- Kolostrum Merupakan cairan yang pertama kali keluar, berwarna kekuning – kuningan. Banyak mengandung protein, antibody (kekebalan tubuh)
- Air Susu Masa Peralihan Merupakan ASI peralihan dari kolostrum menjadi ASI matur. Terjadi pada hari ke 4 – 10, berisi karbohidrat dan lemak dan volume Asi meningkat.
- Air Susu Matur Merupakan cairan yang berwarna putih kekuningan, mengandung semua nutrisi. Terjadi pada hari ke 10 – seterusnya.
Ref : Laporan Promosi Kesehatan Puskesmas oleh dr. Rika Cahya Anggarani H :)) yg diambil dari berbagai sumber :P
No comments:
Post a Comment